Inseminasi Buatan: Solusi Medis Dapatkan Buah Hati

Mengenal program hamil berupa Inseminasi Buatan (Pixabay) 

Program kehamilan semakin berkembang saat ini, sederet upaya medis yang diharapkan dapat menjadi jalan untuk mempermudah pasangan suami-istri yang mendambakan kehadiran sang buah hati. 

Mengenal program inseminasi buatan atau IUI adalah salah satu prosedur medis untuk mengatasi masalah kesuburan (infertilitas). Maka, Inseminasi buatan hadir sebagai salah satu program yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah sperma agar dapat mencapai saluran indung telur (tuba falopi), sehingga terjadi pembuahan dan kehamilan.

Terlansir dari puribunda.com, inseminasi buatan dilakukan dengan cara menempatkan sperma langsung ke dalam rahim pada saat pelepasan sel telur (ovulasi) menggunakan kateter kecil. Umumnya, inseminasi buatan tidak memakan waktu lama.

Keberhasilan inseminasi buatan dapat meningkat jika dilakukan tidak hanya 1 kali (siklus). Meski demikian, keberhasilan prosedur ini juga tergantung pada usia, penyebab infertilitas, dan penggunaan obat kesuburan.

Prosedur Inseminasi Buatan

Prosedur ini biasanya hanya berlangsung kurang lebih 10 menit dengan tahapan-tahapan seperti berikut:

1. Pasien akan diminta untuk berbaring di tempat tidur.

2. Dokter kandungan akan menggunakan spekulum untuk melebarkan vagina.

3. Kateter berisi sperma akan dimasukkan ke dalam vagina, melalui pintu rahim, dan masuk ke dalam rahim.

4. Sperma akan disemprotkan di dekat tuba falopi.

5. Selanjutnya, pasien akan diminta untuk tetap berbaring selama beberapa saat dan dokter akan melepaskan kateter serta spekulum.

6. Prosedur inseminasi buatan pada umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, meski sebagian wanita merasakan kram sesaat.

Sesudah pelaksanaan inseminasi buatan, pasien dapat langsung pulang ke rumah dan melakukan aktivitas seperti biasa. Pada beberapa kasus, pasien mungkin mengalami keluarnya bercak darah atau flek dari vagina selama 1–2 hari setelah tindakan dilakukan.

Tahap berikutnya adalah melihat hasil inseminasi dengan tes kehamilan. Tes ini dapat dilakukan 2 minggu setelah pelaksanaan inseminasi. Jika belum berhasil hamil, dokter dapat menyarankan inseminasi buatan ulang.

Pelaksanaan inseminasi buatan ulang dapat dilakukan kembali dalam 3–6 bulan ke depan untuk memperbesar kemungkinan hamil. Apabila langkah ini tidak berhasil untuk menciptakan kehamilan, dokter mungkin akan menganjurkan tindakan lain, yaitu prosedur bayi tabung.

http://pnj.ac.id

https://www.puribunda.com/memanfaatkan-inseminasi-buatan-agar-cepat-hamil/




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tradisi Usaba Sambah: Babak Hidup Baru Masyarakat Bali