Trigger Finger, Waspada Akibat Sering Bermain Gawai!
Jari terasa kaku setelah bermain komputer atau gawai, waspada terkena penyakit trigger fringer. (Pixabay)
Apakah Anda pernah mengalami jari kaku saat sedang mengetik di komputer atau ketika menggunakan gawai? Bila iya, bisa jadi Anda mengalami kondisi trigger finger, yaitu kondisi ketika jari terkunci (kaku) pada posisi menekuk atau meregang.
Trigger finger, terjadi saat selubung pelindung yang mengelilingi tendon jari mengalami peradangan. Peradangan inilah yang menyebabkan tendon tidak bisa bergerak secara leluasa, sehingga jari tangan kaku dalam satu posisi.
Biasanya seseorang yang mengalami trigger finger akan merasakan nyeri di pangkal jarinya, terutama saat menekuk atau meluruskan jari. Selain rasa nyeri, trigger finger juga akan menyebabkan munculnya gejala lain, seperti benjolan di pangkal jari, dan terdengar bunyi saat jari ditekuk atau diluruskan.
Penyebab Trigger Finger
Meski hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab munculnya trigger finger, ada beberapa hal yang diduga dapat memicu terjadinya kondisi tersebut, yaitu:
- Melakukan aktivitas yang membuat ibu jari atau jari mendapat tekanan kuat.
- Menggenggam objek dengan sangat kuat dalam waktu lama.
- Pernah mengalami cedera di bagian telapak tangan atau pangkal jari.
- Memiliki kondisi medis tertentu, seperti rheumatoid arthritis, diabetes, dan asam urat.
- Selain itu, trigger finger juga lebih sering terjadi pada wanita dan orang yang usianya di atas 45 tahun.
Pengobatan Trigger Finger
Pengobatan untuk trigger finger sangat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan dan lamanya kondisi tersebut terjadi. Pengobatan yang bisa diberikan antara lain:
1. Istirahat
Istirahatkan jari-jari Anda dari kegiatan-kegiatan yang sifatnya berulang, seperti menggenggam ponsel dan mengetik. Hal ini dimaksudkan untuk meredakan peradangan pada selubung tendon jari. Batasi kegiatan tersebut setidaknya selama 3-4 minggu.
2. Kompres dingin
Untuk mengurangi rasa nyeri dan benjolan di pangkal jari akibat trigger finger, Anda bisa mengompres menggunakan air dingin setiap hari selama 10-15 menit. Selain itu, Anda pun dapat merendam jari yang terkena trigger finger ke dalam air hangat untuk mengurangi kekakuannya.
3. Hand splint
Alat ini digunakan untuk menjaga jari-jari yang mengalami trigger finger supaya tidak menekuk saat Anda sedang tidur. Tak hanya itu, penggunaan hand splint bertujuan untuk mengistirahatkan selubung tendon yang meradang supaya cepat kembali normal. Penggunaan hand splint ini biasanya dilakukan selama 6 minggu.
4. Obat pereda nyeri dan radang
Mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dan pereda nyeri, seperti ibuprofen atau paracetamol, bisa menjadi solusi jangka pendek untuk membantu meredakan rasa sakit dan peradangan pada jari Anda.
5. Obat steroid suntik
Penyuntikan obat steroid ke selubung tendon juga bisa menjadi cara untuk mengatasi trigger finger. Biasanya dibutuhkan dua kali suntikan untuk mengurangi peradangan di selubung tendon jari.
6. Operasi
Apabila cara-cara di atas tidak efektif untuk mengatasi trigger finger, kemungkinan dokter akan menyarankan tindakan pembedahan. Ada dua jenis pembedahan yang bisa dilakukan, yaitu bedah terbuka dan bedah perkutaneus.
Bedah terbuka dilakukan dengan membuat sayatan kecil di bagian pangkal jari dan memotong secara terbuka bagian selubung tendon yang meradang. Sementara, bedah perkutaneus dilakukan dengan cara memasukkan jarum ke dalam jaringan di sekitar tendon yang meradang dan menggerakkannya untuk menghentikan penyempitan.
Supaya Anda tidak mudah terkena trigger finger, Anda disarankan untuk melakukan peregangan jari sebelum memulai kegiatan yang banyak menggunakan tangan dan jari, apalagi yang sifatnya berulang.
Serta, segera kunjungi dokter ortopedi apabila perawatan, dan pengobatan secara mandiri di rumah tidak mengurangi keluhan trigger finger yang Anda alami. Maka dokter akan memberikan penanganan lebih lanjut sesuai kondisi Anda.
Nindi Widya Wati
Komentar
Posting Komentar